Pemerintahan Sankt-Peterburg (1990–1996)
Pada Mei 1990, Putin dilantik menjadi penasihat urusan internasional untuk Wali kota Sobchak. Pada 28 Juni 1991, ia menjadi Komite Urusan Luar Negeri Balai Kota Sankt-Peterburg, dengan tugas mempromosikan hubungan internasional dan investasi asing[49] dan mendaftarkan usaha-usaha bisnis.
Selama setahun, Putin diselidiki dewan legislatif kota tersebut yang dipimpin oleh Marina Salye. Mereka menduga bahwa ia mengatur harga-harga dan mengijinkan ekspor metal senilai $93 juta untuk ditukar dengan bantuan pangan dari luar negeri yang tak pernah datang.[50][51] Meskipun para penyelidik meminta agar Putin dipecat, Putin masih menjadi kepala Komite Urusan Luar Negeri sampai 1996.[52][53] Dari 1994 sampai 1996, ia memegang beberapa jabatan politik dan pemerintahan lainnya di Sankt-Peterburg.[54]
Pada Maret 1994, Putin dilantik menjadi Ketua Deputi Pertama Pemerintah Sankt-Peterburg. Pada Mei 1995, ia membentuk cabang Sankt-Peterburg dari partai politik Tanah Air Kami Adalah Rusia yang pro-pemerintah, sebuah partai kekuatan liberal yang didirikan oleh Perdana Menteri Viktor Chernomyrdin. Pada musim panas dan musim gugur 1995, ia mengurusi kampanye pemilihan legislatif untuk partai tersebut dan dari 1995 sampai Juni 1997, ia menjadi pemimpin cabang Sankt-Peterburg-nya.[54]
Masa jabatan perdana menteri pertama (1999)
Pada 9 Agustus 1999, Vladimir Putin dilantik menjadi salah satu dari tiga Deputi Perdana Menteri, dan kemudian pada hari tersebut dilantik menjadi pelaksana jabatan Perdana Menteri Pemerintah Federasi Rusia oleh Presiden Yeltsin.[62] Yeltsin juga mengumumkan bahwa ia ingin melihat Putih menjadi penggantinya. Masih pada hari yang sama, Putin setuju untuk menjalankan kepresidenan.[63]
Pada 16 Agustus, Duma Negara menyatakan pelantikannya sebagai Perdana Menteri dengan 233 suara setuju (84 menentang, 17 abstain),[64] menjadikannya Perdana Menteri Rusia kelima dalam waktu kurang dari delapan belas bulan. Pada pelantikannya, beberapa orang menganggap Putin, yang masih tidak diketahui masyarakat umum, menjabat lebih lama ketimbang para pendahulunya. Ia awalnya dianggap sebagai loyalis Yeltsin; seperti perdana menteri lainnya dari Boris Yeltsin, Putin tidak memilih para menterinya sendiri, kabinetnya ditentukan oleh pemerintahan presidensial.[65]
Lawan utama dan orang-orang yang akan menjadi penerus Yeltsin siap berkampanye untuk menggantikan presiden yang ada, dan mereka bertarung keras untuk mencegah Putin menjadi penerus potensial. Citra hukum dan ordo Putin dan keputusannya untuk tidak berurusan dengan Perang Chechen Kedua, menambah ketenaran Putin dan membuatnya dapat mengalahkan seluruh pesaingnya.
Meskipun tak secara resmi terkait dengan partai manapun, Putin melayangkan dukungannya kepada Partai Bersatu yang baru dibentuk,[66] yang memenangkan persentase suara populer terbesar kedua (23.3%) pada pemilihan Duma Desember 1999, dan membuat partai tersebut mendukungnya.
Karier Moskwa awal (1996–1999)
Pada 1996, Sobchak kehilangan kesempatannya untuk terpilih kembali di Sankt-Peterburg. Putin dipanggil ke Moskwa dan pada Juno 1996 menjadi Ketua Deputi Departemen Manajemen Properti Presidensial yang dikepalai oleh Pavel Borodin. Ia menduduki jabatan tersebut sampai Maret 1997. Pada masa jabatannya, Putih bertugas untuk mengurusi properti luar negeri dari negara tersebut dan mengadakan pemindahan aset-aset lama Uni Soviet dan Partai Komunis ke Federasi Rusia.[38]
Pada 26 Maret 1997, Presiden Boris Yeltsin melantik Putin menjadi ketua deputi Staf Presidensial, sebuah jabatan yang ia pegang sampai Mei 1998, dan kepala Direktorat Kendali Utama Departemen Manajemen Properti Presidensial (sampai Juni 1998). Pendahulunya pada jabatan tersebut adalah Alexei Kudrin dan penggantinya adalah Nikolai Patrushev, keduanya adalah politikus berpengaruh pada masa depan dan orang sejawat Putin.[38]
Pada 27 Juni 1997, di Lembaga Pertambangan Sankt-Peterburg, dipandu oleh rektor Vladimir Litvinenko, Putin memberikan disertasi Kandidat Sains-nya dalam bidang ekonomi, yang berjudul "Perencanaan Strategis Sumber Daya Regional di Bawah Pembentukan Hubungan Pasar".[55] Disertasi tersebut menjelaskan tentang kebiasaan kaum muda di rusia untuk menulis sebuah karya sarjana pada pertengahan karier di Rusia.[56] Saat Putin kemudian menjadi, later became president, ceramah tersebut menjadi target dakwaan plagiarisme oleh kalangan Institusi Brookings; meskipun disertasi tersebut memiliki rujukan,[57][58] para anggota Brookings menyatakan bahwa disertasi tersebut berisi plagiarisme yang tak intensional.[57] Komite disertasi tersebut membantah dakwaan tersebut.[58][59]
Pada 25 Mei 1998, Putin dilantik menjadi Kepala Deputi Pertama Staf Presidensial untuk kewilayahan, menggantikan Viktoriya Mitina; dan, pada 15 Juli, dilantik menjadi Kepala Komisi untuk persiapan persetujuan terhadap delimitasi kekuasaan kewilayahan dan pusat federal yang diserahkan kepada Presiden, menggantikan Sergey Shakhray. Setelah Putin dilantik, komisi tersebut tidak menyelesaikan perjanjian semacam itu, meskipun pada masa jabatan Shakhray sebagai Kepala Komisi, terdapat 46 pejanjian yang ditandatangani.[60] Kemudian, setelah menjadi presiden, Putin menunda seluruh perjanjian tersebut.[38]
Pada tanggal 25 Juli 1998, Yeltsin menunjuk Putin sebagai Direktur dari Dinas Keamanan Federal (FSB), badan intelijen dan keamanan utama Federasi Rusia dan sebagai penerus KGB.[61]
Kehidupan awal dan pendidikan
Orangtua, Vladimir Spiridonovich Putin dan Maria Ivanovna Shelomova
Putin lahir pada 7 Oktober 1952, di Leningrad, Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Uni Soviet (sekarang Sankt-Peterburg, Federasi Rusia).[28] Orangtua Putin adalah Vladimir Spiridonovich Putin (1911–1999) dan Maria Ivanovna Putina (née Shelomova; 1911–1998). Dua kakaknya, Viktor dan Albert, lahir pada pertengahan 1930-an. Albert meninggal saat masih bayi, dan Viktor meninggal karena difteria saat Pengepungan Leningrad pada Perang Dunia II.[29]
Ibu Putin adalah buruh pabrik, dan ayahnya adalah seorang konskrip dalam Angkatan Laut Soviet, bertugas dalam armada submarinir pada awal 1930-an. Pada awal Perang Dunia II, ayah Putin bertugas dalam batalion penghancur NKVD.[30][31][32] Kemudian, ayah Putin dipindahkan ke angkatan darat reguler dan mengalami luka-luka pada 1942.[33]
Pada 1 September 1960, Putin masuk Sekolah No. 193 di Gang Baskov, dekat rumahnya. Putin adalah salah satu dari beberapa murid di sebuah kelas yang berisi 45 murid yang tidak menjadi anggota Pionir.
Pada usia 12 tahun, Putin mulai mempraktikan sambo dan judo. Putin bercita-cita menjadi karakter perwira intelijensi seperti yang ditampilkan pada layar lebar Soviet.[34]
Putin belajar bahasa Jerman di SMA Sankt-Peterburg 281, dan dapat berbicara dalam bahasa Jerman.[6][35]
Putin belajar hukum di Universitas Negeri Sankt-Peterburg pada 1970, dan lulus pada 1975.[8] Tesis Putin berjudul "Prinsip Dagang Negara yang Paling Disukai dalam Hukum Internasional".[36] Pada masa itu, Putin direkrut untuk bergabung dengan Partai Komunis Uni Soviet, dan masih menjadi anggota sampai Desember 1991.[37] Putin bertemu dengan Anatoly Sobchak, seorang Asisten Profesor yang mengajar Hukum Bisnis (khozyaystvennoye pravo), dan mempengaruhi karier Putin.[38]
Pada tahun 1997, dia menerima gelar Doktor di bidang Ekonomi (alias Kandidat Ilmu Ekonomi di Rusia) di "Universitas Pertambangan Sankt-Peterburg" untuk tesis tentang perencanaan strategis ekonomi mineral.[39]
Pada 1975, Putin bergabung dengan KGB, dan dilatih di sekolah KGB ke-401, Okhta, Leningrad (sekarang Sankt-Peterburg). Setelah sekolah, Putin bekerja di Kepala Direktorat Kedua (kontra-intelijensi), sebelum ia dipindahkan ke Kepala Direktorat Pertama, di mana ia memantau orang-orang asing dan pejabat-pejabat konsuler di Leningrad.[40][41]
Dari 1985 sampai 1990, Putin bertugas di Dresden, Jerman Timur,[42] menggunakan identitas samaran sebagai penerjemah.[43]
Menurut biografi resmi Putin, pada saat Penghancuran Tembok Berlin yang dimulai pada 9 November 1989, ia membakar berkas-berkas KGB agar para pengunjuk rasa tidak mengambilnya.[44]
Setelah keruntuhan pemerintah komunis Jerman Timur, Putin pulang ke Leningrad, di mana pada Juni 1991, ia bekerja pada bagian Urusan Internasional Universitas Negeri Leningrad, dengan memberikan kabar kepada Wakil Rektor Yuriy Molchanov.[41] Di sana, Putin ditugaskan untuk merekrut anggota-anggota KGB baru, memantau badan pelajar, dan memperbaharui persahabatannya dengan mantan profesornya, Anatoly Sobchak, Wali kota Leningrad.[45]
Putin mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Kolonel pada 20 Agustus 1991,[45] pada hari kedua serangan yang didukung KGB melawan Presiden Soviet Mikhail Gorbachev.[46] Putin berkata: "Saat kudeta dimulai, Saya memutuskan untuk berada di sisi Saya berada", meskipun ia juga menyatakan bahwa pilihan tersebut menyulitkan karena ia menjalani bagian terbaik dari hidupnya dengan "para anggota dari badan tersebut".[47] Pada 1999, Putin menyebut komunisme sebagai "sekumpulan buta, jauh dari arus utama masyarakat".[48]
Video: Putin Ngamuk Bombardir Ukraina
Jakarta, CNN Indonesia - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) beberapa saat lalu merilis surat perintah untuk menangkap Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini tekait perlakuannya yang tak layak terhadap anak-anak di tengah invasi di Ukraina.
Namun, beberapa negara anggota ICC mengindikasikan keengganan dalam menjalankan surat perintah tersebut.
Berdasarkan kesepakatan, sebanyak 123 negara anggota ICC wajib bertindak berdasarkan surat perintah penangkapan tersebut. Artinya, jika Putin memasuki salah satu wilayah anggota, mereka harus menahan sang presiden Rusia.
Akan tetapi, ada 2 negara yang terang-terangan tak mau menangkap Putin. Masing-masing adalah Hungaria dan Afrika Selatan.
Kepala staf Perdana Menteri Gergely Gulyas mengatakan negaranya memang menandatangani Statuta Roma, landasan kesepakatan yang membuat mereka menjadi bagian ICC. Statuta itu pun sudah diratifikasi pada 2011 lalu.
Namun, Hungarian belum mengumumkan undang-undang terkait statuta tersebut. Dengan demikian, mereka tak punya dasar hukum untuk menangkap Putin.
"Kami bisa mengacu ke undang-undang Hungaria. Berdasarkan itu, kami tak dapat menangkap Presiden Rusia karena undang-undang ICC belum diumumkan di Hungaria," ujar Gulyas, dikutip dari CNN, Sabtu (25/3/2023).
Gulyas juga mengatakan sejauh ini pemerintah belum mengambil sikap terkait surat perintah itu. Di luar masalah ICC tersebut, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, selama ini memang dikenal sebagai sekutu dekat Putin.
Sama seperti Hungaria, Afrika Selatan juga menunjukkan sikap enggan menangkap Putin. Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor mengonfirmasi negaranya mengundang Putin untuk berpartisipasi dalam konferensi tingkat tinggi BRICS.
Afrika Selatan merupakan anggota koalisi ekonomi BRICS, bersama dengan Brasil, Rusia, India, dan China. Di tahun ini, Afsel memegang presidensi BRICS. Mereka pun bakal menggelar KTT BRICS di Durban pada 24 Agustus mendatang.
Menlu Afrika Selatan, G.N.M Pandor, mengatakan pemerintah bakal membahasnya terlebih dahulu. Pandor lalu menyinggung standar ganda terkait urusan internasional.
"Ada banyak negara yang terlibat perang, menginvasi wilayah lain, membunuh orang, dan menangkap aktivis, tetapi tak ada yang dipanggil," ujar dia.
Menlu itu juga menyatakan jika seseorang memiliki kekuasaan dan menikmati status internasionalnya, kemungkinan kecil ia didakwa ICC. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas adanya ketidakadilan dari dunia global.
Saksikan video di bawah ini:
Masa jabatan presiden kedua (2004–2008)
Pada 14 Maret 2004, Putin terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan kedua, dengan meraih 71% suara.[75] Krisis sandera sekolah Beslan terjadi pada September 2004, di mana ratusan orang tewas. Beberapa pers Rusia dan media internasional memperingatkan bahwa kematian 130 sandera dalam operasi penyelamatan pasukan khusus pada krisis sandera teater Moskwa 2002 dapat merusak ketenaran Putin. Namun, tak lama setelah pengepungan berakhir, presiden Rusia mendapatkan rekor peringkat kekaguman masyarakat – 83% orang Rusia menyatakan rasa kagum dengan Putin dan penanganannya terhadap pengepungan tersebut.[84]
Pada 2005, Proyek Prioritas Nasional diluncurkan untuk mempengaruhi perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pertanian di Rusia.[85][86]
Pengadilan kriminal berkelanjutan pria terkaya di Rusia pada waktu itu, Presiden perusahaan YUKOS Mikhail Khodorkovsky, atas dakwaan kecurangan dan penghindaran pajak disorot oleh pers internasional sebagai sebuah pembalasan terhadap sumbangan Khodorkovsky kepada lawan-lawan liberal dan komunis di Kremlin. Pemerintah berkata bahwa Khodorkovsky "merusak" sebagian besar Duma dengan mengubah-ubah kode pajak. Khodorkovsky ditahan, Yukos bangkrut dan aset-aset perusahaan tersebut dilelang dengan nilai di bawah pasar, dengan pembagian terbesar diakuisisi oleh perusahaan negara Rosneft.[87] Nasib Yukos dipandang sebagai tanda peralihan Rusia menuju sistem kapitalisme negara.[88][89] Kasus tersebut terselesaikan pada Juli 2014 ketika para pemilik saham Yukos diberikan $50 miliar sebagai kompensasi oleh Dewan Arbitrasi Permanen di Den Haag.[90]
Pada 7 Oktober 2006, Anna Politkovskaya, seorang jurnalis yang menyoroti korupsi dalam Angkatan Darat Rusia dan dampaknya di Chechnya, ditembak di kamar apartemennya, pada hari ulang tahun Putin. Kematian Politkovskaya mendatangkan kritikan internasional, dengan menuduh Putin gagal melindungi media independen baru di negara tersebut.[91][92] Putin sendiri berkata bahwa kematiannya menyebabkan pemerintah lebih bermasalah ketimbang tulisan-tulisannya.[93]
Pada 2007, "Pawai-Pawai Pembangkang" dilakukan oleh kelompok oposisi Rusia Lain,[94] yang dipimpin oleh mantan juara catur Garry Kasparov dan pemimpin Bolshevis nasional Eduard Limonov. Setelah peringatan sebelumnya, unjuk rasa di beberapa kota Rusia disambut oleh penindakan polisi, yang meliputi membatasi gerak para pengunjuk rasa dan penangkapan sekitar 150 orang yang berupaya untuk melewati garis polisi.[95]
Pada 12 September 2007, Putin membubarkan pemerintahan atas permintaan Perdana Menteri Mikhail Fradkov. Fradkov menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk memberikan Presiden "tangan bebas" dalam menjalankan pemilihan parlementer. Viktor Zubkov dilantik menjadi perdana menteri yang baru.[96]
Pada Desember 2007, Rusia Bersatu memenangkan 64.24% suara populer dalam langkah mereka menuju Duma Negara menurut hasil preliminer pemilihan.[97] Rusia Bersatu menang pada pemilihan Desember 2007 dipandang oleh beberapa orang sebagai sebuah pertanda dukungan yang kuat dari pemimpin Rusia pada waktu itu dan kebijakan-kebijakannya.[98][99]
Kebijakan dalam negeri
Kebijakan domestik Putin, terutama di awal masa kepresidenannya yang pertama, ditujukan untuk menciptakan struktur kekuasaan vertikal. Pada 13 Mei 2000, ia mengeluarkan dekrit yang menempatkan 89 subjek federal Rusia ke dalam tujuh distrik federal administratif dan menunjuk seorang utusan presiden yang bertanggung jawab untuk masing-masing distrik tersebut (yang gelar resminya adalah Perwakilan Berkuasa Penuh).[180]
Masa jabatan presiden ketiga (2012–2018)
Pada 4 Maret 2012, Putin memenangkan pemilihan presiden Rusia 2012 dalam putaran pertama, dengan 63.6% suara, meskipun tersebar tuduhan penggelembungan jumlah suara,[75][107][108] Kelompok oposisi menuduh Putin dan partai Rusia Bersatu melakukan kecurangan.[109][110] Meskipun upaya untuk transparensi pemilihan dipublikasikan, termasuk penggunaan webcam di tempat-tempat pemungutan suara, jumlah suaranya dikritik oleh oposisi Rusia dan oleh para pengamat internasional dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa karena prosudernya yang tak biasa.[111]
Unjuk rasa anti-Putin diadakan pada dan secara langsung setelah kampanye presiden. Unjuk rasa paling terkenal adalah penampilan Pussy Riot pada 21 Februari, yang kemudian diadili.[112] Sekitar 8,000–20,000 pengunjuk rasa berkumpul di Moskwa pada 6 Mei,[113][114] di mana delapan puluh orang luka-luka dalam pertikaian dengan polisi,[115] dan 450 orang ditangkap, dengan 120 orang lainnya ditangkap pada keesokan harinya.[116] Sebuah protes balasan dari para pendukung Putin terjadi pada sebuah perkumpulan dari sekitar 130,000 pendukung di Stadion Luzhniki, stadion terbesar di Rusia. Beberapa hadirin berkata bahwa mereka dibayar untuk datang, dipaksa datang oleh karyawan mereka, atau mengira bahwa acara tersebut adalah sebuah festival rakyat.[117][118][119][120][121] Acara tersebut dianggap menjadi dukungan Putin terbesar sampai saat ini.[122]
Pada Februari 2014, Rusia melakukan beberapa serangan militer ke wilayah Ukraina. Setelah protes Euromaidan dan jatuhnya presiden Ukraina Viktor Yanukovych, tentara Rusia tanpa identitas pengenal mengambil alih posisi strategis dan infrastruktur di wilayah Krimea Ukraina. Rusia kemudian mencaplok Krimea dan Sevastopol setelah referendum yang menurut hasil resminya warga Krimea memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia.[123][124][125] Selanjutnya, demonstrasi menentang tindakan legislatif Rada Ukraina oleh kelompok pro-Rusia di wilayah Donbas Ukraina meningkat menjadi Perang Rusia-Ukraina antara pemerintah Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri. Pada Agustus 2014,[126] kendaraan militer Rusia melintasi perbatasan di beberapa lokasi Oblast Donetsk.[127][128][129] Serangan oleh militer Rusia dipandang oleh otoritas Ukraina sebagai penyebab kekalahan pasukan Ukraina pada awal September.[130][131]
Komunitas internasional berasumsi bahwa pencaplokan Krimea menandakan Putin telah memulai kebijakan luar negeri yang sama sekali baru.[132][133] Mereka menganggap pencaplokan Krimea berarti bahwa kebijakan luar negerinya telah bergeser "dari kebijakan luar negeri yang digerakkan oleh negara" menjadi mengambil sikap ofensif untuk menciptakan kembali Uni Soviet. Perubahan kebijakan ini dapat dipahami sebagai upaya Putin untuk mempertahankan negara-negara di wilayah pengaruh Rusia dari "pengaruh barat".
Pada 30 September 2015, Presiden Putin mengizinkan intervensi militer Rusia dalam perang saudara Suriah, menyusul permintaan resmi pemerintah Suriah untuk bantuan militer melawan kelompok pemberontak dan jihadis.[134]
Aktivitas militer Rusia terdiri dari serangan udara, serangan rudal jelajah, serta penyebaran penasihat garis depan dan pasukan khusus Rusia terhadap kelompok-kelompok militan yang menentang pemerintah Suriah, termasuk oposisi Suriah, serta Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), Front al-Nusra (al-Qaeda di Syam), Tahrir al-Sham, Ahrar al-Sham, dan Tentara Penakluk.[135][136] Pada 14 Maret 2016, Putin mengumumkan bahwa misi militer Rusia di Suriah sebagian besar "telah tercapai" dan memerintahkan penarikan pasukan utama militer Rusia dari Suriah,[137] sementara pasukan Rusia yang tetap di Suriah terus aktif beroperasi dalam mendukung pemerintah Suriah.[138]
Amerika Serikat, Eropa Barat, dan NATO
Setelah serangan 9-11 di AS pada tahun 2001, Putin memiliki hubungan baik dengan Presiden Amerika George W. Bush, dan banyak pemimpin Eropa Barat. Hubungannya yang "lebih dingin" dan "lebih mirip bisnis" dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel sering dikaitkan dengan asuhan Merkel di bekas Jerman Timur, di mana Putin ditempatkan sebagai agen KGB.[213] Dia memiliki hubungan yang sangat bersahabat dan hangat dengan mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi;[214] kedua pemimpin itu sering menggambarkan hubungan mereka sebagai persahabatan dekat, terus menyelenggarakan pertemuan bilateral bahkan setelah pengunduran diri Berlusconi pada November 2011.[215]
Pada akhir 2013, hubungan Rusia-Amerika semakin memburuk ketika Amerika Serikat membatalkan pertemuan puncak (untuk pertama kalinya sejak 1960) setelah Putin memberikan suaka kepada Edward Snowden dari Amerika, yang telah membocorkan sejumlah besar informasi rahasia dari NSA.[216][217]
Pada 2014, Rusia diskors dari kelompok G8 sebagai akibat aneksasi Krimea.[218][219] Namun, pada Juni 2015, Putin mengumumkan bahwa Rusia tidak memiliki niat untuk menyerang NATO.[220]
Dengan terpilihnya Donad Trump, kesukaan terhadap Putin di AS meningkat. Jajak pendapat Gallup pada Februari 2017 mengungkapkan pandangan positif tentang Putin di antara 22% orang Amerika, tertinggi sejak 2003.[221] Namun, Putin telah menyatakan bahwa hubungan AS-Rusia, yang sudah berada di level terendah sejak akhir Perang Dingin,[222] terus memburuk setelah Trump menjabat pada Januari 2017.[223]
Pada tahun 2003, hubungan antara Rusia dan Inggris memburuk ketika Inggris memberikan suaka politik kepada mantan pelindung Putin, oligarki Boris Berezovsky.[224] Kemerosotan ini diperparah dengan tuduhan bahwa Inggris memata-matai dan melakukan pembayaran rahasia kepada kelompok-kelompok pro-demokrasi dan hak asasi manusia.[225]
Apa yang kita ketahui tentang Proghozin dan kelompok Wagner?
Insiden ini terjadi pada hari yang sama ketika jenderal senior Rusia, Sergei Surovikin, dilaporkan dipecat dari jabatan panglima angkatan udara.
Jenderal Surovikin diketahui memiliki hubungan baik dengan Prigozhin dan tidak terlihat di depan umum sejak pemberontakan tersebut.
Kelompok tentara bayaran Wagner memiliki sekitar 25.000 personel dan terkenal karena kebrutalannya ini aktif di Ukraina, Suriah, dan Afrika Barat.
Sejak pemberontakan yang dilakukan kelompok Wagner pada Juni silam, Prighozin jarang tampil di depan publik.
Berdasar kesepakatan dengan pemerintah Rusia, dakwaan terhadapnya dibatalkan dan dia akan pindah ke negara tetangga Belarus.
Pada pertengahan Juli, video yang muncul di saluran Telegram menunjukkan Prigozhin menyambut para pejuang di Belarus.
Namun pada akhir bulan yang sama, dia difoto di kota St Petersburg, Rusia, selama KTT Afrika-Rusia.
Dalam seminggu terakhir, Prigozhin merilis pernyataan video pertamanya sejak pemberontakan yang gagal pada bulan Juni, yang menunjukkan bahwa dia berada di Afrika.
BBC belum dapat memverifikasi di mana video itu direkam.
Setelah Gray Zone melaporkan kematian Prigozhiin, badan penerbangan Rusia merilis daftar berisi orang-orang yang berada di dalam pesawat yang jatuh di wilayah Tver di utara Moskow. Nama Prigozhin ada di daftar itu.
Komandan senior Wagner, Dmitry Utkin — yang mendirikan kelompok Wagner pada tahun 2014 — juga ada dalam daftar penumpang.